Watchers

9.21.2009

Me and FFn

Akhir-akhir ini gue banyak merenung. Mikir. Nggak tau kenapa, padahal gue biasanya cuek bebek dan bener-bener jarang mikir. Ah, mungkin ini salah satu proses menuju kedewasaan. Mau bagaimanapun, tahun ini gue lima belas tahun. Makin gede. Makin dewasa. Meski masih dua bulan lagi jaraknya.

Hari ini, gue ditinggal sama sodara-sodara gue. Tepatnya sih bukan ditinggal, tapi menolak untuk ikut. Mereka jalan-jalan ke Ocean Park, yang sudah pasti gue gak akan bisa ikut seneng-seneng karena baju renang gue ketinggalan di CM. Plus, gue males. Kalo ikut, paling-paling gue disuruh untuk jaga sepupu-sepupu gue yang hiperaktif itu. Males banget.

So, karena ga ada interupsi sedikit pun, gue ngenet. Lama nge-FB, bosen. Jadilah gue buka-buka Fanfiction.net alias FFn. Dulu, gue rajin banget mampir ke sini. Udah setahun gue punya account di sini, dan udah 19 fanfic yang gue lahirkan. Fandomnya meliputi Naruto, Harry Potter, dan Kill Bill. Genrenya macem-macem.

Sambil baca-baca fanfic temen dan review di fanfic baru gue, gue mikir. Situs ini telah membawa banyak pengaruh bagi hidup gue. Gue yang tadinya rada introvert, setelah dapat banyak teman baru di situs ini jadi makin ramah. Cara menulis gue yang tadinya ancur jadi makin ke-improve dengan saran-saran dari teman-teman tersayang. The best, gue dapet sodara baru di sini.

Intinya,

I just wanna say thank you for FFn and Infantrum.

Thank you for making me a better author and a better girl. Thank you for bringing me new friendships and sisterhoods. Thank you for bringing me a new cyber family.

Love you so.

Yang penasaran dengan karya-karya *hoek* gue, silahkan klik http://www.fanfiction.net/~panikkokdidisko. Dijamin ga bakal nyesel :P

9.14.2009

Sebuah Perenungan

Tadi sore, gue nemenin orangtua gue nyari baju untuk adek gue di sebuah Factory Outlet di Tangerang (ya iya lah, masa' di Serang. Jauh amat :P). Gue iseng lihat-lihat deretan baju wanita yang mayoritas ukurannya kecil-kecil dan berbahan sedikit (maksudnya, modelnya seksi-seksi ga jelas gitu lah). Gue papasan sama seorang wanita yang badannya kayak lontong. Bukan, kulitnya nggak ijo, tapi maksudnya... full pressed body, gitu lho. Ngerti kan. Nah, si wanita ini (sebut saya Miss X) lagi milih-milih baju. Tiba-tiba, dia ngeliat gue. Matanya langsung ngeliat gue dari atas sampe bawah dengan tatapan aneh. Di mata dia, gue yang waktu itu lagi pake bergo item panjang + jaket orange ngejreng andalan gue + kaus putih gede panjang gombrong + celana kargo ijo + sepatu sendal gladiator lengkap dengan kaos kaki item gue adalah satu spesies makhluk langka yang harus dilestarikan. Padahal, gue cuma make baju yang biasa gue pake di CM.

Beberapa saat kemudian, seorang wanita lain menatap gue dengan cara yang sama. Awalnya gue cuek, namun karena makin banyak yang melakukan hal yang sama, gue jadi terganggu juga. Anehnya, orang-orang yang menatap gue dengan tatapan 'begitu', semuanya adalah wanita.

Gue bingung. Gue yang berpakaian rapat dan Insya Allah menutup aurat diperlakukan seperti itu, sementara mereka yang berpakaian serba ketat dan terbuka dipandang biasa saja. Oke, Gue tahu, ini Tangerang, bukan CMBBS. Dunia luar yang masih belum menuruti syariat Islam sepenuhnya, yang masih berpegang pada istilah 'Islam KTP'. Inilah yang membuat Gue sedih. Indonesia dibilang sebagai negeri dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, tapi ketika ada orang yang berusaha mendalami Islam secara kaffah, mereka justru dicap sebagai orang aneh, teroris, dan sebagainya. Kontradiktif sekali.

Gue cuma bisa berdoa dalam hati, semoga nanti kejadian kayak begini nggak terjadi lagi. Amin.

BTW. seperti yang bisa kalian lihat, gue ganti banner. Yang ini sebenernya foto CMBBS, tapi gue crop dan kasih teks. Ga buruk, kan? ;) And... can't you tell that I'm home already? ;)

9.03.2009

CM oh CM

Percaya atau tidak, bersekolah di sebuah sekolah yang KATANYA center of excellence bukannya bikin gue makin beres, tapi malah makin gila. Semakin gila gue, maka jadi semakin rajin blogging-lah gue. Hehehe... ya nggak lah. Gue nge-blog karena gue rasa gue lagi pengen aja *ditimpuk* huehehe...


Tapi beneran: kehidupan di CM adalah sebuah kehidupan yang berbanding terbalik dengan kehidupan di luar sana. Kalo di luar, orang-orang ngejauhin masjid, di sini ngedeketin masjid. Di luar, remed itu nggak biasa, di sini, remed itu sangat biasa. Di luar, orang eksis adalah orang cantik/kaya/gahol, di sini yang eksis adalah yang pinter, gokil, dan ramah. Di luar, orang mojok main hape, di sini main laptop. Di luar, laptop nggeletak gitu aja adalah hal yang spektakuler, di sini, laptop nggeletak gitu aja adalah hal yang biasa. Jangankan nggeletak, laptop masuk tong sampah aja pernah.


Selain pelajaran yang bikin gue makin gila, ada tiga hal lain: 1. Perpindahan kamar para kakak-kakak gue yang tercinta, 2. Pergantian pengurus OSIS, 3. Ulangan dan Remed yang numpuk.


Perpindahan kamar. Komentar gue cuma satu: WHAT’S FOR? Tanggung banget, padahal pas ganti semester semua juga pindah kamar. Gue menolak banget hal yang satu ini. Gue udah pewe banget sama kakak-kakak gue yang sekarang, yang baik, yang mau mendengarkan curhat kami, dan nggak sok ngatur/berkuasa. Gue sekamar udah ngerasa kayak keluarga. Dan setelah dua bulan bersama (DUA BULAN. OMG. DUA BULAN. SEBENTAR BANGET, KAN?!), maka keluarga ini harus dicerai-berai lagi. Nggak, gue nolak. Gue masih belum mau pisah. Kami masih baru di sini; masih harus dibimbing sama kakak-kakak kelas 3. Sekarang, kalau kakak-kakak kelas 3-nya dipindah, siapa yang membimbing kami?


Please, Ustadzah, Ukhti-ukhtinya jangan dipindah.


Pergantian pengurus OSIS. Artinya apa? Yap, peningkatan disiplin gila-gilaan. Terlalu gila sehingga melewati batas kewajaran. Meski sekarang OSIS belum resmi diganti, tapi dalam prakteknya udah. Yang ngadain checking, absen, dll udah kakak-kakak kelas 2, bukan kelas 3 lagi.


List Remed gue nambah. Sosiologi remed lagi (yang kemaren aja belom lulus), PAI remed (damn, untung cuma disuruh nulis ayat), MetLit juga remed. F*cked up banget guee =_=

Gue makin gila, dan kayaknya bakal jadi makin gila lagi.


Untung libur tinggal seminggu lagi.


Note: 2 hari tanpa beker, dan kemaren pagi gue nggak sahur karena nggak kebangun. Dammit. Untung tadi pagi dibangunin Ustadzah.

9.01.2009

Ja Matta, Ne.

Hari ini, gue kembali mengucapkan selamat tinggal. Bukan, bukan buat jam beker lagi (yang kemaren aja belom diganti, gimana mau rusak lagi?), melainkan buat seseorang. Tepatnya, seseorang yang tak nyata namun hidup. Yap, chara IndoHogwarts gue, putri pertama gue yang sangat gue sayangi, Licious Theodora Paradise Bellamy-Howard. Musang sejati yang pure, ramah, baik hati, namun memiliki keberanian yang besar.

Jadwal gue di sini padat, bikin feel RP gue hilang sama sekali. Kalau buka laptop, paling banter nyari bahan pelajaran atau buka slide materi pelajaran. Buka facebook sih emang lumayan sering, tapi tetep aja, feel RP gue hilang. Setelah gue pikir-pikir, daripada si Lice ditelantarin, lebih baik gue serahkan ke orang lain. Awalnya sih pengen gue unregis aja, tapi setelah berkonsultasi dengan PM temen baiknya Lice, si Maya Ellen, gue memutuskan untuk menyerahkan Lice ke PM lain.

Dan, setelah menunggu, ada juga yang mau ngambil Lice. Si oknum X ini (dia nggak mau disebutin identitasnya) mengaku sayaaaaang banget sama Lice dan nggak rela Lice jatuh ke tangan lain. Ya sudah, berhubung dia juga udah pegang beberapa chara yang oke semua, gue pun ikhlas menyerahkan Lice ke tangannya. Gue yakin, di tangan orang ini, Lice akan tetap jadi Lice, dengan plot yang berbeda, tentu saja. Tadinya gue berencana melakukan sebuah plot pada Lice, tapi takdir berkata lain. Hiksss...

Tapi ingat, meski gue sudah menyerahkan Lice ke tangan orang lain, bukan berarti gue gak akan main ke IH lagi. Gue akan tetap main ke IH buat ngelihat perkembangan teman-teman yang lain. Siapa yang jadi prefek, KM, dan BC. Gue akan tetep pantau, insyaallah.

So, now, goodbye, Lice. Hope you'll be better. Love you so. Ja matta, ne.

Note: satu hari gue lewati tanpa weker, and GUESS WHAT? GUE TELAT BANGUN SAHUR AJA, GETOH.