Watchers

1.27.2011

ALSEACE 2011: Another Dumb-a** Failure

Hey, Readers. Maaf postingan kali ini judulnya rada kasar, tapi emang kayaknya ga ada kata lain yang cocok menggambarkan keadaan ini *lebey* Yah, terserah mau nanggepinnya kayak apa, yang penting gue bisa nyeritain ini kepada sesuatu.

Oke, kembali ke topik: Apaan sih ALSEACE itu?

ALSEACE itu semacam festival lomba yang diadakan oleh siswa-siswi SMA Al-Azhar BSD TangSel. Semacam SONIC LINGUISTIC-nya IC gitu deh. Lombanya (ga seperti SONLIS) ga berkisar di sekitar English Debate, Newscast, Story Telling atau apalah, tapi juga ada Padus, Basket, Futsal, de el el. Ada olimpiade MIPA-nya pula.

Gue dan Fadlan, selaku dua koordinator Padus CM yang abal pun tertarik untuk mengikutsertakan Padus CM dalam lomba ini. Meski kita ga banyak pengalaman dan (yang paling penting) ga ada pelatih, gue dan Fadlan nekat ngedaftarin Padus kita di lomba ini. Ga cuma Padus, anak-anak Saman kelas 2 (minus gue) pun ikutan daftar. Kita anggap buat seru-seruan aja.

Ternyata, sesuatu terjadi di Technical Meeting alias TekMit. Ternyata ohmaigotkambingsayalepaslarikejurang…

… standarisasi lombanya mantep banget.

Buat Padus, kita disediain contoh lagu yang WAJIB kita ikutin. Dan itu susahnya na’udzubillah. Butuh latihan sekitar 3 bulan, padahal waktu tinggal kurang dari 3 minggu.

Anjrit.

Gue lemes ketika Irwan ngasih sample lagu itu ke gue di kelas. Fadlan lemes *udah mana ni bocah lagi sakit lagi*. Gue berasa mau mentokin pala ke tembok.

Tambahan lagi, juriknya itu dari kru-nya Purwacaraka.

Anjrit lagi. Pelatih aja nggak punya.

Gue lemes. Fadlan keracunan. *ini beneran.*

Dan akhirnya, Senin itu, di depan Hall A, Fadlan memutuskan untuk mengundurkan diri. Bukan, bukan dari jabatan koordinator Padus *mampus aja gue kalo dia ngundurin diri dari jabatan ini!*, tapi dari lomba ALSEACE ini.

Intinya, kita ga jadi lomba.

Gue ngerasa gagal dan nyesekkkk banget. Tapi daripada buang-buang tenaga, duit, de es be buat malu-maluin diri???

Gue minta maaaaaaaaaf banget buat anak Padus yang seandainya baca postingan ini. Maaaaaaaaaaaf. Maaf juga belom sempet ngomong sama kalian secara langsung karena Fadlan masih keracunan dan gue nggak enak buat ‘ngelangkahin’ dia.

Sh**, I feel like a moron who can’t bring her team to a better way. Dumb-a**.

Maaf, semua.

1.24.2011

Galau.

Galau.
Galau.
Galau.

Sumpah, hati ini galau.

Ribut. Riuh.
Tapi galau.

Between the darkness and the lightness,
which one should I choose?


ARGH!

#pentokpala

1.15.2011

Aku, Wanita

Aku, wanita
Namun bukan yang biasa kau tatap
Tunjukkan segala yang mereka punya
Sebut itu indah, namun sesat
Sedang aku, istimewa

Indahku, hanya untuk seorang milikku
Bukan untuk jadi pengisi etalase
Pemuas birahi bengal pinggir jalan
Bukan manekin berjalan
Lenggak-lenggok, buka sana-sini
Tidak, itu bukan aku

Wanita, sebut itu
Hanya kepada perempuan berbaju longgar
Lekak-lekuk terhijab iman
Panjangnya kain melindung ihsan
Malaikat langit ketujuh berseru,
"Surga menunggumu!"

Mengapa penyangkalan tak tertahan?
Dengar, Tuhan telah bertitah
Surah An-Nuur dengan jelas mencatat,
"Tutupkanlah kain hijab hingga dadamu."
Tuhan telah berseru, Kawan!

Kita, wanita
Spesial, tak ternilai, berharga
Tergantung pada cara kita
menghargai diri kita.

Semoga rahmat Tuhan selalu bersama kita.

*dedicated to all women in this world, especially for the ones who has really understood the meaning to be a real woman.*

1.03.2011

Holiday is not as holy as it's heard.

Liburan itu:

- Bisnis orang-orang media untuk berlomba-lomba menaikkan rating tayangannya.
- Bisnis para pemilik tempat hiburan untuk menaikkan pendapatannya.
- Masa istirahat para guru untuk berhenti mengajar murid-muridnya.
- Masa bagi para siswa untuk melampiaskan kebengalan mereka.
- Waktu bagi gue untuk jadi manusia dengan mood acak-acakan dan mulut kotor.

Liburan itu KONSPIRASI.


1.02.2011

2011

Buat gue, pergantian tahun ga ada bedanya sama hari-hari lain. Sama. Cuma beda dikit karena stasiun tv muterin film-film baru dan seru aja kayaknya.

Tahun baru buat gue cuma proses ganti angka dari 2010 ke 2011. Bukan pas winter solstice alias titik balik matahari juga. Gak ada yang spesial buat gue. Hambar.

Lagipula apa yang mau dirayakan di tahun baru kali ini???

Dunia masih kacau.
Indonesia masih kena inflasi.
Sejarah dunia masih belok-belok sana-sini.
Islam masih jadi kambing hitam.
Dan gue masih terpuruk dengan nilai sosiologi di bawah SKBM.

Resolusi?

Nggak tahu. Dari 16 tahun waktu yang udah gue lalui, baru sekali gue bikin resolusi; tahun lalu. Itu juga cuma dibikin doang, nggak dilirik lagi. Intinya: gak guna buat seseorang kayak gue.

Tahun baru bukan perayaan buat gue. Cuma bagian konspirasi dunia bisnis untuk meningkatkan tingkat pendapatan mereka. Atau waktu bagi para pejabat berperut buncit untuk mengatur RAPBN supaya lebih mudah masuk kantong mereka.

Buat gue, tahun baru itu konspirasi.

(Mungkin postingan ini kedengaran sinis dan kelam, tapi ini cuma memunculkan satu sisi karakter gue yang lain. Atau mungkin pengaruh kebanyakan begadang, entahlah.)