Watchers

12.19.2009

Write. Write. Write.

Barusan aja, gue membaca resensi buku Eat, Pray, and Love di sebuah situs resensi buku. Di bawah resensi buku yang settingnya di Bali itu, ada list resensi buku-buku lain, lengkap dengan nama pengarangnya tercantum di sana.

Pemandangan itu bikin gue mikir dan bertanya: Kapan judul buku gue dan nama gue yang dipampang di sana? Kapan buku karya gue terpampang di toko buku, di rak berlabel 'Best Seller', atau seenggaknya, 'New Entry'? Kapan buku gue dipromosikan orang-orang?

Gue terhenyak. Sejak kelas 5 SD, gue punya mimpi untuk jadi penulis sekaliber J. K. Rowling atau Philip Pullman. Sejak saat itu pula gue banting setir dari aliran mangaka alias komikus jadi novelis atau seenggaknya cerpenis. Sejak saat itu, ada jutaan ide yang sempat tertuang ke atas kertas dan terhenti begitu saja di tengah jalan. Kalau dipikir-pikir lagi, ada sekitar 20 judul yang terhenti begitu aja pengerjaannya. Temanya macem-macem, mulai dari cerita anak yang standar sampai kisah cinta seorang pembunuh bayaran.

Mungkin gue emang bukan tipe orang yang bisa konsisten nulis untuk sebuah cerita panjang macam novel. Emang sih, selama ini, cerpen-cerpen gue selalu selesai dengan mulusnya. Tapi hal yang sama nggak berlaku buat novel. Meski ide-ide berloncatan dan berterbangan di otak dan kadang-kadang suka nongol di waktu yang nggak pas (kayak pas lagi mandi, makan, dsb), gue nggak pernah berhasil menyelesaikan satu cerita pun.

Dan sekarang, gue lagi berkonsentrasi terhadap 2 proyek, satu bertema persahabatan, satu lagi pembunuhan. OKE KONTRAS BANGET GUE TAU. Nggak tau kenapa, these are the best idea that I've got now. Doain aja cepet selesai.

Atau... gue nulis kumpulan cerpen aja?

Ah, need advice nih. Kasih saran dong. Serius. Plis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

... the space is yours. :)