Watchers

2.08.2011

Motivasi

Gue kagum sama orang-orang yang bisa hidup dengan motivasi dari orang lain. Maksudnya, orang yang selalu dapet siraman motivasi dari orang lain -- entah karena dia rajin ikut ESQ atau bokapnya itu motivator atau pacarnya jago ngegombal sehingga bikin dia terasa termotivasi.

Tapi gue lebih kagum lagi sama orang yang bisa nemuin motivasi dalam dirinya sendiri. Maksudnya, dia mampu menstimulasi dirinya dengan berbagai sugesti positif dari dalem otaknya sendiri, atau dengan bantuan benda-benda kayak stiker, poster, tempelan, dll. Hebat banget nih orang.

Lebih kagum lagi sama orang yang bilang, "Saya mah kalo sakit nggak butuh obat. Butuhnya motivasi." Weddee. Kalo seandainya orang sakit kayak gini, pasti industri medis dan farmasi bangkrut sementara motivator dan cheerleader jadi orang kaya. Ya iya lah, kan yang dia butuhin cuma motivator yang cuap-cuap dilatarbelakangi cheerleader yang loncat-loncat kayak kucing kesirem air. Gahul sekali.

Bullshit abis.

Gue sendiri lumayan mempan kalo dikasih motivasi langsung dari motivator, kayak orang tipe pertama. Motivasi 'beneran' yang gue terima terakhir itu waktu di University Day Out 2011 kemaren, dari Pak Yusef, bokapnya Patin dan Akh Alip. Motivasi yang bikin gue lumayan semangat buat ningkatin nilai-nilai busuk gue.

Waktu itu. Prakteknya mah, yah, gitu lah.

Gue sekarang majang stiker UI gede-gede di laptop plus sejuta kata-kata motivasi di StickyNote. Tujuannya mah biar semangat belajar biar bisa masuk UI nanti (amin!), tapi yang ada malah gue mules-mules ga jelas tiap kali liat semua itu karena kepikiran hal lain yang sebenernya ga penting tapi penting *apacoba*

Fak. Dan kenapa hal lain itu malah harus kepikiran terus-terusan?

Entahlah. Kayaknya gue emang harus lebih sering ngisi kepala dengan hal lain buat ngegantiin hal lain itu.

Motivasi, contohnya.

Tapi tetep, sesakit-sakitnya gue, gue tetep bakal muter-muter nyariin obat. Bukannya pake MOTIVASI.

Ciao.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

... the space is yours. :)